Sunday, August 1, 2010

Pertandingan Arema Indonesia v Sriwijaya FC Dihentikan Kapolda Jateng

Pertandingan Arema Indonesia v Sriwijaya FC Dihentikan Kapolda Jateng


Lanjutan pertandingan final Piala Indonesia antara Arema Indonesia dan Sriwijaya FC masih terhenti. Berhentinya pertandingan babak kedua ini disebabkan Kapolda Jateng, meminta agar wasit Jimmy Napitupulu diganti. Dalam pandangan Kapolda, pertandingan yang dipimpin Napitupulu cenderung keras. Sampai berita ini diturunkan, pertandingan babak II belum berlangsung.

Ribuan penonton yang memadati stadion manahan Solo, tampak mulai terpancing suasana, karena menunggu situasi yang tidak menentu. Sementara di lapangan, hanya ada beberapa pemain pengganti sedang melakukan pemanasan.

Seperti diketahu, dalam babak pertama pertandingan berlangsung keras. Dalam sepuluh menit pertama, sudah terjadi hujan kartu. Kapten Arema Nur Alamsah harus rela diusir wasit Jimmy Napitupulu saat pertandingan baru berjalan 20 menit.

Seperti biasa, 10 menit pertama Arema langsung mendominasi lawannya. Anak-anak asuhan Robert Alberts cukup mampu menampilkan performa apik.

Meski begitu, SFC tak lantas mudah ditembus. Ponaryo Astaman yang sarat pengalaman memimpin lini tengah dengan baik bahkan setelah 10 menit awal pasukan Wong Kito sanggup menetralisir jalannya laga. Tak cukup, SFC pun punya peluang pertama lewat Pavel meski gagal jadi gol.

Partai puncak berlangsung keras. Ketika pertandingan baru jalan tiga menit, kiper SFC Ferry S. Salim harus mendapat perawatan tim medis karena benturan dengan kapten Arema. Tak lama berselang, Juan Revi melakukan pelanggaran keras terhadap Isnan Ali, kartu kuning.

Satu kecerobohan dilakukan Noh Alamsah. Pemain asal Singapura ini tak mampu mengendalikan emosi dengan melakukan tindakan provokatif saat mengangkat kaki terlalu tinggi. Wasit yang berdiri tak jauh darinya langsung melayangkan kartu kuning.

Tiga menit berselang, Ferry tak mampu lagi melanjutkan laga setelah kesekian kali kaki kanannya mengalami benturan dengan lawan. Hendro Kartiko masuk menggantikannya.

Tak percuma, mantan kiper timnas Indonesia ini langsung menunjukkan kualitasnya meski sudah gaek saat mementahkan peluang bagus milik Roman Camelo.

Walaupun bermain dengan 10 orang, Arema tak mau bertahan, sebaliknya beberapa kali mereka sanggup menembus hingga ke kotak penalti lawan. Di kubu lain, SFC lebih suka membentuk koordinasi yang rapih. Perlahan tapi pasti mereka menciptakan peluang tapi belum ada yang benar-benar mengancam gawang Arema yang dijaga Kurnia Mega.

Skor imbang tanpa gol bertahan hingga hingga half time.[gir/van]

0 komentar:

Post a Comment

tinggalkan pesan

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...