Friday, July 9, 2010

Fwd: Haemolacria (MENANGIS DARAH !!!)



-------- Original Message --------
Subjek: Haemolacria (MENANGIS DARAH !!!)
Tanggal: Sat, 12 Jun 2010 18:47:29 GMT
Dari: nhini adiany <noreply@blogger.com>


Haemolacria (MENANGIS DARAH !!!)
gambar diatas adalah gambar editan...nah..gimana kalo beneran ?? hayoo..ngeri kan ??

seperti saudara kita yg berada di negara jauh ini,

1) Calvinno Inman, dari Tennessee - AS


ABG laki-laki berusia 15 tahun itu mengaku tak bisa mencegah setiap kali dari bola matanya keluar darah yang mengalir tiga kali sehari yang berlangsung selama 15 menit hingga sejam! Tak dijelaskan sejak kapan itu terjadi.

Bagi Inman masalah itu telah mengganggu kehidupannya. Dia merasa dan juga dianggap tidak normal. Dia merasa beda dengan remaja lain. Dia juga sering disindir dan diolok-olok tengah "kerasukan" saat air mata darahnya sedang mengalir.

"Kadang-kadang saya dapat rasakan ia keluar, sama seperti air mata. Saya berasakan mata saya berair. Kadang-kadang, kedua bola mata saya terlalu sakit seperti mau copot," katanya kepada wartawan ABC News, baru-baru ini.

Ibu Inman, Tammy Mynatt, yang bimbang dengan keadaan itu berkata, dia sudah membawa anaknya menjalani pemeriksaan MRI, imbasan CAT dan ultra bunyi serta mengadakan konsultasi dengan pakar, namun hasilnya masih nihil.

2) Rashida Khatoon, di Patna, Timur Laut India

"Saya tidak merasa sakit saat air mata darah itu keluar. Tetapi saya terganggu juga dengan kondisi ini, air mata darah yang mengalir dan bukannya tangisan biasa," kata Rashida.

Beda dengan perlakukan rekan-rekannya kepada Inman di Amerika, yang dituduh kerasukan, apa yang diderita Rashida dipandang mulia penganut Hindu – India, yang menganggap dirinya sebagai "keramat".

Kadang warga berduyun-duyun ke rumahnya untuk mendapatkan restu sembari memberi bingkisan kepada Rashida dan keluarganya.

3) Twinkle Dwivedi, 13 thn di India

Gadis India ini kehilangan darah melalui kulitnya, termasuk mata tanpa mengalami luka atau goresan.

Malah, menurut Berita Harian online – Malaysia, dia terpaksa menjalani transfusi darah, bila ia keluar darah lewat mata, hidung, garis rambut, leher dan tapak kaki. Ada kalanya, keadaannya terus memburuk bila bangun dengan keseluruhan tubuhnya diselaputi darah kering.

Penderitaan Dwivedi sebaliknya dipandang sebagai kelainan oleh penduduk kampung yang yang meyakini dia telah dikutuk, sehingga gadis itu kerap mendapatkan cacian dan cercaan.

Keluarganya tak kurang-kurang mendatangi para ahli medis, dukun, pakar spiritual, tokoh agama, untuk mendapatkan bantuan namun hingga kini masih menemui jalan buntu.
"Saya amat terdesak untuk membantu anak saya. Kami sebenarnya tak percaya takhyul tetapi ini amat terdesak. Kami sudah ke kuil, masjid, gereja tetapi tak ada yang dapat menyembuhkan anak saya," keluh Nandani, 42, ibunya.

Tetapi, sebelum kasus ini didapati pada saudara-saudara kita di atas ,, sebelumnya memang telah didapati kasus yang terjadi pd tahun 1984 di India yakni pada gadis ini :


Ada laporan kasus dari haemolacria sekunder untuk varix orbital ,,sub dan konjungtivitis papiler raksasa. . Berikut adalah kasus nya :

Gadis 15 tahun dirawat di Medical College Hospital, Departemen Ophthalmology, Rohtak 124 001, India) pada tanggal 22 November 1984 untuk investigasi air mata berdarah.
Ini yang pertama kali terlihat ketika pasien mengalami stress kala ujian di rumah.
. Orang tua pasien terkejut ketika mereka melihat air mata menetes berdarah di pipinya ketika dia sedang berkonsentrasi pada buku-bukunya (ujiannya) . . Hal Itu disertai sakit kepala dan pusing serta penglihatan visi tidak terpengaruh.
Sehari sebelumnya, air mata berdarah itu terlihat untuk kedua kalinya.


Serangan ketiga didokumentasikan dalam bentuk fotodiamati oleh penulis selama di rumah sakit pasien dan hal ini sangat mencolok oleh perilaku mencari perhatian pasien.


.
Sejauh ini ia telah memiliki episode haid seperti biasa dan tidak ada hubungan dengan menstruasi..
.Anamnesis Riwayat Keluarga : gangguan perdarahan dalam keluarga tidak ada (keluarga membantah) .
.Darah yg ditinjau secara mikroskopis pada sampel yang dikumpulkan dari air mata pasien TERNYATA SAMA dengan golongan darah pasien (B Positif).

.Pada pemeriksaan, konjungtiva fornices, palpebral kelenjar lakrimal dan daerah kantung lakrimal hasilnya normal.
.Pemeriksaan segmen
Anterior dan posterior pun tidak didapatkan kelainan apapun.

.Visi 06/06 pada kedua matanya (VOS=6/6 VOD =6/6 --> normal )

.Pemeriksaan lainnya seperti bagian Ginekologi, THT, dan pemeriksaan kesehatan lainnya (medical check up) dalam batas normal.
. Pakar Konsultasi Psikiater mengkonfirmasi ciri-ciri histeris yg terjadi dalam diri pasien.
.Pemeriksaan haemogram lengkap, rhinogram dacryocyst dan biopsi kelenjar lakrimal normal.
.Hasil pemeriksaan perhitungan waktu Pendarahan , waktu pembekuan, waktu protrombin indeks dan menghitung platlet juga dalam batas normal.

.
Uji kerapuhan kapiler juga negatif.

.
Skiagrams dari orbita, foramen optik dan tengkorak juga tidak terdapat kelainan apapun.


.pengobatan Konservatif yg diberikan dalam bentuk (sebagai jaminan kepada pasien), oral Vitamin C dan K serta injeksi B Kompleks terbukti tidak efektif.

DITINJAU DARI SEGI KEDOKTERAN....
Haemolacria merupakan kasus yang paling mengkhawatirkan dan tidak biasa di dunia ophthalmology. Fenomena klinis yg langka ini telah dikaitkan dengan berbagai masalah yang telah terjadi yg ditinjau oleh Banta dan Seltzer .


Meskipun hal ini dikaitkan dalam kondisi hiperemi konjungtiva akut dan peradangan, terjadinya pendarahan dari konjungtiva dianggap sbg fenomena yg sangat langka.

Duke Elder , menjelaskan diagnosis diferensial dari air mata berdarah ini yaitu :
-anemia berat,
- penyakit kuning (ikterus),
-tumor pembuluh darah,

-Osler-Weber-Rendu disease
(hereditary haemorrhagic telangiectasia) ,serta
- penyakit darah coagulopathies lainnya.


Penyebab lain yg didapati adalah
- menstruasi (
vicarious menstruation),
-manipulasi konjungtiva untuk ekspresi folikel pada trachoma,
- perawatan klinis konjungtiva dengan perak nitrat ,serta
- epistaksis dengan aliran darah retrograde ke konjungtiva melalui puncta lacrimalia

Baru-baru ini Bona-volanta dan Sammaritino menghubungkan varix orbital sebagai penyebab air mata berdarah..
Dalam case report lain dari Richard dan Eifermam yang menyalahkan pada papiler konjungtivitis raksasa sekunder untuk penyebab air mata berdarah.


Pada waktu sekarang,,kasus air mata berdarah ini tidak bisa dideteksi penyebab organik untuk haemolacria setelah pemeriksaan lokal dan sistemik yang lengkap dan melalui penyelidikan.

Adanya ciri-ciri histeris seperti yang dikonfirmasikan oleh psikiater , mendorong kami untuk menjadikan 'label histeria' yg
mungkin sebagai penyebab dari kasus 'air mata berdarah ini.

Huss , Damalix , dan Hynek juga melaporkan kasus haemolacria pada pasien histeria tetapi mekanisme produksi air mata berdarah pada pasien ini tetap tidak jelas, sejauh ini.

Namun, Duke Elder berkomentar bahwa dalam kasus menstruasi, terjadi ketidakstabilan sistem
saraf daripada gangguan hormonal, yang menyebabkan air mata berdarah ini..


Well,,hal yg sy paparkan diatas adalah pendapat dari para ahli yg sy dapatkan dari INDIAN JOURNAL OF OPHTHALMOLOGY

DARI buku
Vaughan dan Asbury : OFTALMOLOGI UMUM karangan Paul Riordan-Eva serta John P.Whitcher -Ed.17 -Jakarta :EGC,2009

(pada hal.89) menyatakan bahwa :
AIR MATA BERDARAH ini adalah keadaan klinis yang langka akibat berbagai sebab, diantaranya :
-perdarahan konjungtiva karena berbagai sebab yaitu, trauma atau diskrasia darah,dll
-tumor di saccus lacrimalis

Dan untuk penanganannya belum didapatkan lebih pasti lagi....Sebaik-baiknya obat untuk sembuh adalah BERDOA kpd ALLAH SWT !!!

So..ALLAH SWT telah mendesain diri kita berbagai bentuk dan hal itu patut kita syukuri...
dan sepantasnya lah..kita menangis untuk ALLAH ...seperti menangis karena kita sbg manusia biasa telah banyak berbuat DOSA kepada ALLAH SWT, kepada sesama manusia (terlebih lg kepada org tua kita)



PESAN saya : MENANGISLAH SEBANYAK-BANYAK NYA dalam SHOLAT KALIAN ...SEBELUM ANDA DITANGISI PADA SAAT DISHOLATI !!!


by : nhini adiany
thanks to : INDIAN JOURNAL OF OPHTHALMOLOGY

0 komentar:

Post a Comment

tinggalkan pesan

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...