Pemenang Subaru Palm Challenge 2010
Pemenang Subaru Palm Challenge 2010 : Setelah 10 jam sebanyak 10 orang tetap berdiri sebagai pemenang Indonesia Subaru Palm Challenge, Sabtu (31/7) kemarin. Sembilan Laki-laki dan satu Wanita akan lanjut ke babak berikutnya untuk berpartisipasi di tantangan regional di Singapura dalam tiga bulan mendatang.
Lomba yang dimulai sejak pukul 10.38 pagi itu, 120 peserta membentuk grup mengelilingi tiga mobil Subaru Impreza. Mereka memegang tanda berbentuk tangan yang ditempatkan di mobil, melewati lima permainan eliminasi, dan hanya mendapat 5 menit istirahat untuk ke kamar kecil.
Setelah 10 jam akhirnya tersisa 10 pemenang yang nanti yang akan mewakilkan Tim Indonesia di Singapura memperebutkan hadiah utama The Asian Face-Off berupa Subaru Impreza WRX 5MT.
Para pemenang adalah Aidil (Marketing), Rezi Zulia (Freelance Fotografer), Felix Harianto (General Affair), Sugeng Riyanto (Asst. General Affair & Production), Dudi Iskandar ((Fitness Attendance), Arif Suryadi Putro (Waiter), Mario Pratama (Landscaper), Andi Suandi (Karyawan), Rendi Kristianto (Mahasiswa), dan Frendi (Marketing).
Mereka mempunyai tiga bulan untuk mempersiapkan diri mereka untuk bersaing melawan peserta dari Negara pemenang tahun lalu: Singapura dan Hong Kong Thailand, Filipina, Malaysia, Taiwan, Vietnam dan Cina pada The Asian Face-Off pada 30 Oktober mendatang.
“Kami sangat gembira dengan hasil peserta yang begitu antusias tahun ini. Semoga finalis Indonesia Subaru Impreza Challenge beruntung untuk perlombaan regional di Singapura nanti dan semoga telapak yang terbaiklah yang akan menang,” kata Glenn Tan Presiden Direktur PT TC Subaru.
Subaru Palm Challenge pertama kali diadakan di Singapura pada tahun 2002. Sementara Indonesia Subaru Palm Challenge baru dilangsungkan tahun lalu dan tahun ini merupaan yang pertama dilangsungkan bersamaan dengan ajang IIMS.
Dalam penampilan perdana Indonesia di The Asian Face-Off, tahun lalu, finalis Indonesia yang bertahan paling lama adalah selama 56 jam dan 4 menit. Pemenang utama, Muhamed Anuar, 40 tahun, dari Singapura bertahan selama 77 jam dan 43 menit. Sedangkan rekor Subaru Plam Challenge adalah 81 jam dan 32 menit yang dicetak George Lee dari Singapura pada 2008.
Lomba yang dimulai sejak pukul 10.38 pagi itu, 120 peserta membentuk grup mengelilingi tiga mobil Subaru Impreza. Mereka memegang tanda berbentuk tangan yang ditempatkan di mobil, melewati lima permainan eliminasi, dan hanya mendapat 5 menit istirahat untuk ke kamar kecil.
Setelah 10 jam akhirnya tersisa 10 pemenang yang nanti yang akan mewakilkan Tim Indonesia di Singapura memperebutkan hadiah utama The Asian Face-Off berupa Subaru Impreza WRX 5MT.
Para pemenang adalah Aidil (Marketing), Rezi Zulia (Freelance Fotografer), Felix Harianto (General Affair), Sugeng Riyanto (Asst. General Affair & Production), Dudi Iskandar ((Fitness Attendance), Arif Suryadi Putro (Waiter), Mario Pratama (Landscaper), Andi Suandi (Karyawan), Rendi Kristianto (Mahasiswa), dan Frendi (Marketing).
Mereka mempunyai tiga bulan untuk mempersiapkan diri mereka untuk bersaing melawan peserta dari Negara pemenang tahun lalu: Singapura dan Hong Kong Thailand, Filipina, Malaysia, Taiwan, Vietnam dan Cina pada The Asian Face-Off pada 30 Oktober mendatang.
“Kami sangat gembira dengan hasil peserta yang begitu antusias tahun ini. Semoga finalis Indonesia Subaru Impreza Challenge beruntung untuk perlombaan regional di Singapura nanti dan semoga telapak yang terbaiklah yang akan menang,” kata Glenn Tan Presiden Direktur PT TC Subaru.
Subaru Palm Challenge pertama kali diadakan di Singapura pada tahun 2002. Sementara Indonesia Subaru Palm Challenge baru dilangsungkan tahun lalu dan tahun ini merupaan yang pertama dilangsungkan bersamaan dengan ajang IIMS.
Dalam penampilan perdana Indonesia di The Asian Face-Off, tahun lalu, finalis Indonesia yang bertahan paling lama adalah selama 56 jam dan 4 menit. Pemenang utama, Muhamed Anuar, 40 tahun, dari Singapura bertahan selama 77 jam dan 43 menit. Sedangkan rekor Subaru Plam Challenge adalah 81 jam dan 32 menit yang dicetak George Lee dari Singapura pada 2008.
0 komentar:
Post a Comment
tinggalkan pesan