AJANG Miss Universe menjadi kompetisi bergengsi yang diidam-idamkan banyak wanita di dunia. Sayangnya, di Indonesia, ajang pencarian ratu sejagat ini kerapkali diwarnai kontroversi. Apalagi kalau bukan soal kontes pakaian renang yang menjadi salah satu poin penilaian.
Hal ini menjadi dilema tersendiri bagi sejumlah kontestan Puteri Indonesia yang juga dipersiapkan untuk berlaga di event internasional itu.
Tak peduli pakaian renang yang digunakan berjenis one piece atau two piece, sesi yang satu ini tetap menjadi bagian paling banyak ditentang.
“Miss Universe memang mensyaratkan pesertanya untuk tampil dengan pakaian renang. Bukan untuk memamerkan sensualitas, tapi untuk menunjukkan kebugaran tubuh para peserta,” ungkap Putri Kuswisnuwardani dari PT Mustika Ratu di sela-sela konferensi pers Puteri Indonesia 2011 di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Rabu (28/9).
“Untuk menjadi Miss Universe, peserta juga harus menunjukkan bahwa dia mampu menjaga kesehatan dan kondisi fisik yang prima,” lanjutnya.
Sayangnya, dilema ini juga dialami Lisya Annurrahmi, finalis Puteri Indonesia 2011 perwakilan propinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Apa yang akan dilakukan perempuan berjilbab ini jika nantinya terpilih sebagai kontestan Miss Universe dan harus melalui kontes pakaian renang?
“Untuk persoalan ini, nanti bisa dikoordinasi lagi oleh pihak Yayasan Puteri Indonesia dan bisa dibicarakan nanti ke depannya,” tutur mahasiswi kedokteran ini.
Kini Lisya mengaku fokus pada masa penjurian dalam Puteri Indonesia 2011 dan yakin akan meraih hasil maksimal.
“Saya sudah siap dengan pertanyaan-pertanyaan dari para dewan juri. Saya optimis terpilih sebagai Puteri Indonesia,” lanjut gadis 21 tahun ini.
0 komentar:
Post a Comment
tinggalkan pesan