Namun selain itu, Arrington, yang memiliki proyek bernama Malaikat dan Singa, juga akan mengunjungi enam kota lain di Indonesia dalam rangka sebuah tur mini atas undangan klub pertunjukan alternatif asal Yogyakarta, Yes No Klub, yang dikelola Wok the Rock dari Yes No Wave dan Tim O’Donoghue dari Performance Klub.
Selama berada di Indonesia, Arrington akan berkolaborasi dengan beberapa musisi Yogyakarta, yaitu Wukir Suryadi, Dani dari Armada Racun, dan Ichan Sani dari Shoolinen guna membawakan versi berbeda dari lagu-lagu yang dimiliki Arrington bersama proyek Malaikat dan Singa-nya.
Malaikat dan Singa versi khusus ini akan mengawali tur di Jakarta yang kemudian dilanjutkan di Bandung, Malang, Mojokerto, Surabaya, Gunung Bromo, dan berakhir di Yogyakarta.
Berdasarkan rilis pers yang diterima Rolling Stone, pertunjukan Arrington di Yogyakarta juga akan menampilkan karya lukis yang ditorehkan Arrington selama residensinya di Indonesia. Arrington juga akan tampil di festival world music bersama Wukir Suryadi pada Suara Mantra World Music Festival di Mataram, Lombok, Space is Ours Festival di Denpasar, Bali, dan Bamboo World Festival di Bandung.
Arrington sendiri dikenal sebagai seorang musisi yang tertarik dengan budaya Indonesia, terbukti dari proyek Malaikat dan Singa yang terinspirasi oleh kebudayaan Indonesia, seperti Kuda Lumping, Reog, Jaipong, dan Dolala.
Seluruh lirik lagu Malaikat dan Singa pun ditulis dan dinyanyikan dalam Bahasa Indonesia, yang terdiri dari rangkaian penggalan terjemahan berdasarkan karya sastra yang mendasari pemikiran mistis Yahudi, Zohar, dan puisi William Blake. Kedua album Malaikat dan Singa, Malaikat dan Singa dan Suara Naga, dirilis oleh label independen kenamaan, yang menaungi Beck, The Go! Team, hingga Bikini Kill, yaitu K Records.
Spoiler for Sumber:
Code:
http://rollingstone.co.id/read/2011/09/30/141450/1734013/1093/musisi-eksperimental-kenamaan-arrington-de-dionyso-gelar-tur-indonesia
0 komentar:
Post a Comment
tinggalkan pesan