London, Inggris - Konser musik "Angklung Hamburg Orchestra (AHO)" yang menampilkan sound track Mission Impossible menghibur para undangan yang hadir pada Malam Budaya Indonesia di Aula Gedung Theodor Heuss Schule, Rotenburg, Jerman.
KJRI Hamburg dalam keterangan persnya yang diterima ANTARA London, Rabu, menyebutkan, malam budaya Indonesia, Groser Indonesicher Kulturabend bertema Bhinneka Tunggal Ika itu diadakan KJRI Hamburg bekerja sama dengan Volkshochschule Rotenburg.
Disebutkan bahwa acara tersebut dihadiri Wali Kota Rotenburg, Detlef Eichinger, sejumlah pengusaha, akademisi, dan sekitar 150 masyarakat setempat.
Penampilan Angklung Hamburg Orchestra (AHO) yang membawakan lagu-lagu daerah dan internasional, antara lain Besame Mucho, Kopi Dangdut, dan Sound of Music yang mendapat sambutan dari penonton dalam acara malam budaya yang menampilkan gamelan Jawa oleh grup Margibudoyo binaan KJRI Hamburg.
Wali Kota Rotenburg Detlef Eichinger menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kerja sama KJRI Hamburg dan Volkshochschule - Rotenburg dalam menyelenggarakan acara pentas budaya ini.
Pada sesi pertama, malam budaya dibuka dengan Tari Jaipong Bajidor Kahot dari Jawa Barat diikuti Tari Pemburu Kijang dari Jawa Tengah, Tari Yapong dari Betawi dan Tari Topeng Kelana Priangan yang dibawakan penari dari Indah Warna Dansgroep, Sanggar Tari Margi Budoyo dan pelajar Indonesia.
Selanjutnya, acara ditutup dengan penampilan Angklung Hamburg Orchestra (AHO) yang membawakan lagu daerah dan internasional, antara lain Besame Mucho, Kopi Dangdut, dan Sound of Music.
Selama 90 menit kemudian terdengar bunyi gong yang menandakan dimulainya penampilan budaya sesi kedua.
Para undangan dengan antusias kembali memasuki ruang pertunjukan untuk menyaksikan berbagai tarian dari Jawa, Bali dan Papua, yaitu Tari Cendrawasih, Tari Sajojo, Tari Merak, dan Tari Jejer-Joran Dawuk dan acara diakhiri dengan penampilan musik angklung yang menampilkan lagu Pileuleuyan, Kicir-kicir, dan Sound Track : Mission Impossible yang mendapat apresiasi dan sambutan meriah.
Penampilan musik angklung menjadi favorit dan dinantikan penonton yang bertepuk tangan setiap lagu selesai dimainkan, bahkan ketika lagu pamungkas Mission Impossible berakhir, penonton tidak mau menghentikan tepukannya dan meminta pemain mengulangi beberapa lagu.
Untuk memenuhi keinginan tersebut, dua lagu internasional yaitu Besame Mucho dan Mission Impossible kembali dimainkan, dan acara diakhiri dengan permainan angklung secara interaktif yang melibatkan sejumlah penonton dengan membawakan lagu Jerman berjudul Dark Eyes.
Sumber: http://www.antaranews.com
0 komentar:
Post a Comment
tinggalkan pesan